Search

Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan

Common Errors & Symptoms of damage to the hard drive

The following are the common symptoms are problems that are associated with the hard disk failure.

  • Missing Power or data cable.

  • Incorrect BIOS configuration.

  • Incorrect Hardware configurations.

  • Devices Conflict.

  • Data cable is not connected.

  • Drive not powered on.

  • Port disabled.

  • Power supply might no be connected to the hard disk.

  • Missing operating system and hard drive boot failure message appear.

  • Disk out of space message appears.

  • No boot record, no disk found or invalid disk message appear, which indicates that the system boot files are not located on the root directory.

  • Hard disk controller failure message appear.

  • Display is present on the screen and front panel lights are also visible but there is not boot up.

Solutions:
While booting up the computer observe the BIOS’s hard disk configurations and information. Make sure that the system BIOS is displaying the exact information of the installed hard disk and there is no devices conflicts. Check the master/slave jumper settings and if you have attached more than one device to the same interface cable then make sure that all the devices are of the same type. If you cannot access the hard drive even its configurations and BIOS settings are correct then the problem must be in the components that are associated with the hard disk.  These components include drive, signal cable and hard disk controller.
For troubleshooting the cables related errors, unplug all the cables from the hard disk and plug them back.  For configurations related errors, check the system BIOS and make sure that it’s displaying the exact information and settings of the hard disk. 
Any kind of noise indicates the mechanical problems, which may be associated with the hard disk plates or any other components.  Replace the hard disk with new one.
No boot record found, disk failure, invalid disk and “NTLDR missing” errors indicates that either the operating system is not installed on the root directory or it has been corrupted.  Repair the operating system with the recovery disk or install new operating system.
To troubleshoot the surface errors of the hard disk run the following two commands one by one at the command prompt and press enter.
Scandisk
CHKDSK
These commands will check the hard disk for possible errors and troubleshoot them.
Troubleshooting USB Device
  • Make sure that you have the latest software installed on your computer because if the software doesn’t have the latest components then the devices can cause problems. 

  • Visit the manufacturer’s website to see any latest drivers for the device.

  • Unplug the faulty USB device and plug it back.

  • Unplug all the USB devices from the computer such as USB drive, USB keyword, USB mouse etc and then plug them back one by one.

  • If it’s a new USB device then replace it with another and if it’s an old one then figure out the changes that you did just before the device stopped working.  Did you install any new hardware or software?

  • Check the USB device with all the USB ports of the computer and see if it works with any port or not?

  • Check the USB device with the other computer and see if it works fine with it

How Storage Device Problems on your computer?





Storage computer networking has become the important part of the overall IT infrastructure.  Before troubleshooting it is important to understand the storage infrastructure and technologies.  Data from the hard disks can be protected effectively by various methods such as mirroring, backup recovery and remote copy.  There are other advanced storage methods such as virtual storage technologies and network virtualization. 
An organization that has been existed for a couple a years may face many technological changes.  For an enterprise storage solution there is a huge number of technologies that provide required functionalities.
Computer hard disk is an important part of the PC.  In case of any errors in the hard disks computer stops working and operating system fails to load. Following are the most common symptoms of the hard disk failure.

bagian dalam OMNI HG2415U-PRO Hyperlink 15dbi

ni adalah sebuah antena OMNI yang cukup spektakuler di kelasnya. Dengan penguatan 15dB, antena ini cukup banyak digunakan oleh para SSIDer.
Harga antena jenis ini didaerah saya pada saat ini maret 2009 adalah Rp. 1,64 juta. Cukup mahal memang dibanding daerah lain atau pemesanan dengan US dollar.
Oleh karena rasa ingin tahu dan penasaran akan kehebatannya, saya coba membongkar/hacking antena ini.
Beberapa gambar dibawah ini saya fikir cukup mewakili untuk dapat diterjemahkan dalam bahasa teknis. Barangali ada yang mau meniru atau hanya sekedar disimpan sebagai referensi.
dscn492511
Ini adalah bagian dalam Omni HG2415U-PRO. Gabus atau sterofoam yang terikat pada bagian antena diatas berfungsi untuk menahan antena dari goncangan saat berada didalam selongsong bagian luar.
Spesifikasi teknis lengkap dapat dilihat di www.L-com.com dalam bentuk pdf.


OMNI HG2415U-PRO ( luar dalam )
OMNI HG2415U-PRO ( luar dalam )
Berikut adalah beberapa data yang saya dapat dari pengukuran :
Bahan luar sebagai selongsong pembungkus digunakan Gray Fiberglass panjang 103 cm.
Panjang bagian dalam = 97 cm
Tubing berjumlah 15 buah. Diameter tubing besar = 12 mm dan yang kecil 4 mm.
Ketebalan tubing sekitar 0,32 – 0,36 mm untuk kedua jenis tersebut. Kira-kira setebal kaleng susu atau atap spandex.
Panjang tubing diam 12 mm = 46,5 mm. Jarak as tubing ke tubing yang lain dalam satu baris adalah 98,5 mm ( berselang satu ). Ini artinya setiap tubing dihitung dari as adalah 1/2 dari 98,5 mm = 49,25 mm
Berikut saya coba untuk memperlihatkan beberapa gambar pengukuran :
Tube measurement
Tube measurement
Mungkin agak kuran jelas dengan gambar pada foto diatas. Untuk memudahkan pembacaan ukuran secara detail, coba lihat gambar dibawah ini :


Tube site measurement
Tube site measurement
Pengukuran saya lakukan dengan menggunakan meteran standard tukang ( meteran roll ) .


HG2415U-PRO komponent measerement
HG2415U-PRO komponent measerement
Teknik penyambungan tiap-tiap tubing awalnya saya fikir sangat baik berbanding lurus dengan nama besarnya.
Tapi ternyata kualitas sambungan dan cara penyolderannya seperti gambar dibawah ini :


Detail soldering quality
Detail soldering quality
Tapi jangan salah, jelek bukan berarti tak bagus. Yang penting kan performancenya sebagai media getar sudah maksimum. Itu yang lebih penting. Dibanding Jepang, Amerika memang koboi dalam bekerja, tapi ok dalam hasilnya (untuk sementara ini ).
Sekarang kita coba menguji antena dengan dimensi seperti ini paling bagusnya bekerja di frekwensi berapa. Yuk kita coba membuat perhitungan berdasarkan rumusan yang umum;
Rumus :
Panjang antena ( satu lamda ) = 300/frekwensi x faktor 80 % ( faktor kependekan pada material bukan udara )
Dari gambar diatas panjang antena adalah = 98,50 mm ( ingat ini ukuran satu lamda ). Maka rumusnya menjadi :
98,50 mm : 80 % = 300/Freq ———–>> 123,125 = 300/Freq
Freq = 300/123,125 = 2,436548
Nah….. coba sesuaikan dengan daftar Freq pada channel AP anda. ( Daftar didapat dari Menu Senao EOC-2610 EngGenius ).
Channel – 1 = 2,412 Ghz
Channel – 2 = 2,417 Ghz
Channel – 3 = 2,422 Ghz
Channel – 4 = 2,427 Ghz
Channel – 5 = 2,432 Ghz
Channel – 6 = 2,437 Ghz
Channel – 7 = 2,442 Gh
Channel – 8 = 2,447 Ghz
Channel – 9 = 2,452 Ghz
Channel – 10 = 2,457 Ghz
Channel – 11 = 2,462 Ghz
Jawababannya mungkin bagus kalau diapakai di Channel – 6 kali ya………
Yah…..SEMOGA TULISAN INI BERGUNA. Selamat ber-experiment……….!!!
Hack antena Omni hyperlink HG2415U
Tambahan :
Oleh karena beberapa teman meminta saya untuk melengkapi article ini, maka berikut adalah tambahan beberapa informasi gambar yang mungkin akan dapat membantu baik untuk referensi praktis maupun hanya sekedar untuk perbandingan.
S/Steel bottom clamps holder
Hack omni hyperlink
Hack omni hyperlink
Bottom detail
started dimensioning of bottom
Ending dimensioning at top
Top standing wave adjuster
 Mid Standing wave adjuster
Bottom standing wave adjuster

Menurunkan Kecepatan Memory

Meningkatkan speed memory pada BX board dengan menurunkan Speed RAS to CAS

Latency memory yang umum sekarang digunakan pada memory adalah berkecepatan latency 2. Dengan munculnya kecepatan memory pada PC133 umumnya memory dipasarkan sudah dalam disain Latency 2. Bila dahulu memory -10 kebanyakan memiliki Latency 3 dan -8 dengan Latency 2, pada generasi memory sekarang sudah didisain pada Latency 2 dengan kecepatan maksimum pada PC133 -75.

Praktisnya Latency sebenarnya adalah delay dari kecepatan sebuah memory sewaktu mentranfer data ke CPU. Latency 2 menandakan memory berkecepatan lebih tinggi yang responnya lebih cepat serta tranfer rate yang lebih besar. Umumnya memory dengan Latency 2 bermutu lebih baik dibandingkan dengan Latency 3. Kendala pada kecepatan memory adalah salah satu hambatan dalam meng-overclock processor, kecepatan maksimal pada memory sangat dibutuhkan untuk pengujian processor pada bus tinggi, dan kendala dalam pengujian kecepatan maksimal memory menjadi batas kecepatan maksimal processor sewaktu pengujian overclock. Bagaimana menyiasatkan memory agar dapat mengejar kecepatan processor. Latency sebuah memory sebenarnya dapat diperlambat untuk mengurangi atau menghambat kecepatan maksimal memory itu sendiri sebelum mencapai top speed atau kecepatan batas maksimum. Dengan mensetup kecepatan delay RAS to CAS dan Precharge time akan membuat memory bekerja tidak semaksimal yang diinginkan processor.

Setting ini akan membuat tranfer rate memory sedikit lebih lambat dan bekerja tidak semaksimal dengan default setting BIOS. Hasilnya dengan setting merubah delay time atau memperlambat memory akan membuat kecepatan processor dapat mencapai maksimal sewaktu pengujian overclock.

Gambar kiri adalah setting untuk kecepatan default memory, dan kanan adalah setting memory yang di set diperlambat.

Setting diatas ini dapat memperlambat kecepatan memory dan menurunkan tranfer rate memory dari dan ke processor. Pada pengujian dengan SOYO BA6+IV setting ini dapat meningkatkan kecepatan memory 4MHz. Berikut report dari SisoftSandra 2000 atas memory yang disetting dari BIOS memory pada Siemens -7 ( 2 X 64MB) dan processor Pentium III 550E coopermine yang dioverclock mencapai 150MHz. (825MHz)

Setting pada BIOS untuk memory
RAS to CAS
3
3
2
Precharge Time
3
3
2
Latency Time
3
2
2
FSB : MHz
Perubahan Kecepatan Troughput

100 MHz

247

259

300

105 MHz

253

266

325

110 MHz

274

294

337

115 MHz

285

297

340

120 MHz

296

306

355

124 MHz

306

315

365

133 MHz

329

339

396

140 MHz

348

358

415

144 MHz

358

369

425

150 MHz

372

383

442

Dengan setting 2-2-2, 100MHz dimulai dengan 300MB/sec dan 150MHz mencapai 450MB/sec. Memory PC100 Siemens dipaksa bekerja 150% dari standard disain dan akan bekerja tidak stabil.. Dengan Setting 3-3-2 atau 2-2-2 tranfer rate dimulai dari 250MB/sec dan peak dicapai dibawah 400MB/sec.

Yang perlu diingat adalah, setting pada Latency Time untuk memory belum tentu bekerja pada sebuah motherboard. Beberapa motherboard sudah mengunakan teknology SPD yang dapat mengatur sendiri kecepatan memory sendiri. Juga perubahan kecepatan Latency memory belum tentu dapat bekerja pada sebuah BIOS atau motherboard tertentu. Demikian juga dengan menurunkan RAS to CAS dan Precharge Time-nya yang masing-masing memiliki efek yang berbeda.

Kerugian dengan memperlambat memory

Keuntungan pada menyeting kecepatan memory sebenarnya untuk memperlambat atau men-delay kecepatan memory dalam kecepatan tranfer sehingga tranfer rate menurun dan meningkatkan pemakaian BUS yang lebih besar. Dengan memperlambat kecepatan tranfer dibawah standard kecepatan memory maka akan membuat memory dapat bekerja pada BUS yang lebih tinggi dan masih dapat menangani tranfer ke processor. Karena pada kecepatan BUS processor yang semakin tinggi (dioverclock), maka kecepatan tranfer rate yang diperlukan dari processor ke memory juga akan meningkat.

Tetapi disamping keuntungan terdapat efek kerugiannya. Dengan memperlambat memory, computer juga akan dibuat lebih lambat. Kelambatan ini terjadi pada aplikasi yang memerlukan swap atau simultan melakukan tranfer dari dan ke memory. Memory yang memiliki tranfer yang lambat juga akan lebih lama melakukan tranfer data dari memory dan ke processor. Computer memang akan terlihat sedikit lebih lambat dalam menampilkan data walaupun kecepatan processor sudah dianggap memadai.

Teknologi dalam memperlambat kecepatan memory sebenarnya juga sudah diterapkan dalam VIA chipset. Pada motherboard yang mengunakan Chipset VIA, setting memory malah dapat disetting pada beberapa alternatif FSB processor. Pada VIA chipset, memory PC100 (100MHz) masih dapat digunakan pada processor berkecepatan 133MHz. Atau memory PC133 malah dapat membuat penampilan processor dengan FSB 100MHz lebih terlihat ngebut dibandingkan dengan pemakaian memory PC100. Option ini sementara masih dimiliki pada Chipset VIA..

Baik buruknya memperlambat memory tentunya tergantung pemakaian apa yang akan dilakukan. Sekarang tinggal tergantung si pemakai, apakah akan meng-geber processor sekencang mungkin dengan menurunkan kecepatan tranfer memory, atau membiarkan memory bekerja secara standar dengan kecepatan maksimal tetapi kecepatan processor yang lebih lambat.

Melindungi processor sebelum overheating

Kebanyakan produsen motherboard umumnya sudah melengkapi proteksi untuk CPU dan system motherboard. Perlengkapan ini disebut Hardware monitoring. Pengendalian dari system monitoring dilakukan oleh sebuah chip yang mengontrol seluruh sistem motherboard seperti kecepatan fan, panas/ temperature processor, voltage dan sebagainya. Salah satu option adalah untuk memonitoring suhu processor ini sebenarnya memberikan maanfaat yang sangat berarti bagi processor. Manfaatnya adalah memberikan Warning secara dini terhadap temperature yang melebihi dari standard yang diijinkan. Tetapi pemakai pemula terkadang lupa mengaktifkan option ini dan bila suatu hari processor terjadi overheating, maka barulah menyadari manfaat option tersebut

Untuk memprediksikan kemungkinan dari terjadinya overheating dapat disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Fan untuk pendingin CPU macet, rusak.
  2. Fan menurun speednya dibawah 20% dari kecepatan standard sebelum benar benar rusak.
  3. Kecepatan fan yang menurun perlahan-lahan dan mencapai 50% dibawah standard sebelumnya.
  4. Terjadinya pergeseran heatsink dengan plate pendingin CPU dan Heatsink tidak menempel sempurna ke processor
  5. Melakukan over voltage tetapi system pendingin (fan) tidak mendukung

Kemungkinan ke 5, Perlakuan ini memang sengaja dilakukan , tetapi tidak memperkirakan dampak bagi processor. Umumnya peningkatan Vcore dengan overclock adalah untuk meningkatkan kecepatan processor diatas standard. Meningkatkan Vcore untuk processor membantu membuat processor bekerja lebih stabil. Tetapi dengan meningkatkan Voltage untuk processor juga akan meningkatkan temperature processor dan panas yang berlebihan dapat terjadi. Dalam waktu dekat processor memang tidak akan rusak, tetapi untuk jangka panjang sebaiknya memperbaiki sistem pendingin untuk processor.

Kemungkinan ke 4 memang jarang terjadi dan hanya mereka yang suka membuka pasang heatsink kemungkinan hal ini bisa terjadi pergeseran heatsink. Temperature akan meningkat drastis dan menyebabkan computer cepat hang dalam beberapa saat. Tetapi yang membahayakan adalah heatsink yang tidak sepenuhnya terlepas dan sulit sekali terditeksi sebelum CPU terjadi overheating dan akhirnya rusak.

Kemungkinan ke 3 , umumnya amat sering karena kualitas fan yang asal-asalan dibeli dan tidak memeriksa terlebih dahulu. Kebanyakan hal ini dilakukan oleh penjual processor type OEM atau disebut Tray. Processor jenis ini umumnya mengunakan heatsink dan fan yang tidak standard, dan untuk menekan biaya penjualan mereka mengunakan fan yang murah. Memang dalam waktu dekat tidak akan terlihat masalah pada temperature , tetapi bila computer digunakan berjam-jam akan terlihat temperature meningkat walaupun tidak melebihi batas maksimum.

Kemungkinan ke 2, masalah ini muncul dari masalah ke 3, karena temperature yang terus meningkat dari hari ke hari, panas yang dikeluarkan dari heatsink akan membuat fan menjadi rusak. Fan yang dibuat dari plastik dan motor elektrik memiliki batas toleransi terhadap panas. Dan bila mencapai 50 deg.C lama kelamaan coil akan melemah. Dapat juga terjadi karena debu yang tersedot kedalam fan dan membuat fan menjadi berat, sehingga coil motor bekerja ekstra yang akhirnya melemah kemampuannya dan menurunkan speedn sebelum fan menjadi rusak

Kemungkinan ke 1. ada 2 penyebab dari kerusakan fan. dari point 2 dan 3 yang membuat fan benar-benar rusak dan membuat processor overheating. Fan tersebut mendadak rusak tetapi tidak diketahui kapan terjadi. Penyebab lain adalah dari umur fan itu sendiri, motor elektrik memiliki batas usia pemakaian sebelum motor tersebut rusak. Dan masalah ini terkadang sulit sekali diduga, karena memang membutuhkan waktu lama. Fan yang berkualitas memang memiliki umur panjang. Permasalahannya adalah kita tidak mengehui fan mana yang memang benar benar aman digunakan.

Ada beberapa cara pencegahan walaupun hal ini terlalu berlebihan, tetapi mengapa tidak dicoba :

  • Memakai heatsink diatas standard, yaitu dengan menganti Heatsink yang ukurannya lebih besar. Bila suatu hari fan processor rusak, minimal dengan heatsink besar masih dapat mempertahankan temperature processor di tengah batas toleransi. Ketika fan rusak, maka heatsink besar akan menyebarkan panas keseluruhan casing dan panas tersebut akan mudah diketahui dari luar dengan memegang casing yang memiliki udara panas tidak normal keluar dari casing dan fan power supply..
  • Membuat fan cadangan pada processor. Dengan double fan, maka processor akan bekerja lebih baik dan temperature dari processor dapat ditekan seminimal mungkin.
  • Memberikan setting pada BIOS untuk menditeksi temperature yang melebihi standard. Aktifkan temperature warning dari BIOS dan set serendah mungkin. Untuk processor umumnya beroperasi baik pada maksimal temperature 45 deg. C maksimal. Dan processor akan terjadi mulfunction pada temperature 50-90 Deg. C. Temperature processor secara umum bekerja antara 28 - 45 Deg. C tergantung jenis dan teknologi yang digunakan. Seperti Pentium III coopermine akan bekerja pada panas normal untuk processor antara 35-40 deg.C dengan maksimal 60 deg. C. Dengan mengaktifkan "Warning Temperature" pada BIOS, maka bila overheating, system hardware monitoring akan memberikan peringatan suara melalui speaker computer. Setting "Temperature Warning" juga dapat disetting pada Software dari pembuat motherboard.

Setting CPU warning "Disable"

Setting CPU warning "Enable"

Upgrade memory DDR3 untuk computer lama

Apakah memory DDR3 baru bisa di pasang di computer lama

Apakah memory baru bisa digunakan bagi computer dengan procesor Core 2 Quad atau Core 2 Duo. Banyak penguna computer melihat perbedaan teknologi memory DDR3 pada tahun 2010. Ketika Intel mulai menawarkan procesor Core i5 atau Core i7. Masalah muncul setelah Intel memberikan batasan bagi procesor baru mereka. Seperti voltase memory DDR3 untuk procesor tersebut harus berada dibawah 1.65V. Karena teknologi Core i5 dan Core i7 menempatkan memory controller didalam procesor dan kenaikan voltase memory juga berdampak pada voltase procesor. Berbeda dengan Core 2 Quad dan Core 2 Duo, memiliki memory controller terpisah.

Sementara 2 tahun sebelumnya, banyak beredar memory DDR3 jenis premium mengunakan voltase diatas standar itu. Beberapa produsen memory bahkan berani menawarkan DDR3 paling cepat mereka dengan voltase diatas 2.0V. Apakah memory jenis baru bisa dipakai oleh computer lama.

Pada waktu yang sama di tahun 2010 menjadi titik balik peningkatan harga memory computer , disusul harga memory DDR3 malah terus merosot tajam sampai separuh di akhir tahun 2010.

Bagi kalangan penguna computer, khususnya antusias PC pasti tertarik untuk menambah memory. Memakai memory 1GB atau 2 GB, bagi sebagian penguna computer terasar kurang. Tingkat ideal computer PC saat ini adalah 4GB. Dimana dapat secara penuh dipakai pada sistem OS 64 bit. Atau maksimum batas 3,2 GB pada sistem OS 32bit.

Tahun 2008 banyak produk memory DDR3 ditujukan bagi procesor Intel Core 2 Duo atau Core 2 Quad. Tipe memory premium ditawarkan untuk kebutuhan procesor diatas kecepatan 1066Mhz.

Spesifikasi memory DDR3 mengunakan standar voltase / Vmem 1.5V. Tetapi memory premium rata rata mengunakan voltase diatas 1.7V agar kebutuhan power memory mencukupi. Seperti Kingston KHX model 2008, membutuhkan voltase 1.9V. Bila memory jenis diatas dipasang dengan voltase standar, memory belum tentu bekerja maksimal.

Sejak Intel mengeluarkan procesor Core i7, i5 dan i3. Semua produsen memory menurunkan voltase memory antara 1.5 - 1.65V agar bisa bekerja pada chipset Intel seri 5. Semua memory DDR3 kelas standar dan premium harus berada pada rentang voltase 1.5V - 1.65V.

Contoh pada gambar dibawah ini. Memory Corsair tipe premium CMX4G3M2A 1600 C9 diperuntukan bagi procesor baru. Memiliki voltage default pada 1.65V. Harga memory murah tahun 2010, Corsair menawarkan 4GB hanya 750 ribu. Harga memory ini dapat dikatakan cukup terjangkau saat ini, dan hanya berbeda beberapa ratus ribu dibandingkan memory tipe value. Tetapi pada box memory Corsair tertulis untuk procesor Core i7 dan Core i5. Tentu menjadi pertanyaan, apakah memory tersbeut bisa dipakai untuk computer lama.

Apakah bisa memakai memory baru, bagaimana dengan voltase

Apakah memory baru bisa dipakai pada motherboard dan procesor lama. Melihat perbedaan spesifikasi memory yaitu voltase yang berbeda dari produksi tahun2008 ke 2010.

Sebenarnya tidak ada perbedaan voltase pada memory jenis DDR3. Kecepatan memory baru seperti keluaran Corsair akan lebih baik dari memory generasi sebelumnya yang diperuntukan bagi Core 2 Duo dan Core 2 Quad saja

Alasannya sederhana, produsen memory hanya menurunkan voltase memory mengikuti aturan JEDEC. Dimana memory DDR3 tetap dapat dipakai oleh computer lama, hanya batas maksimum pemakaian voltase yang dianjurkan adalah 1.65V.

Untuk percobaan digunakan memory Corsair CMX4G3M2A 1600 C9 dengan spesifkasi test dari motherboard GIgabyte tipe X48 dengan procesor lama yaitu Core 2 Quad 8200.

Hardware
CPU : Intel Q8200 @ 2.80Ghz
Board : Gigabyte GA-X48T-DQ6 DDR3 Intel® X48
Memory : Corsair CMX4G3M2A 1600 C9
Power : Corsair HX 620
Harddisk : Hitachi 750GB SATA, Seagate 120GB SATA data
Monitor : Acer P223W res 1680x1050
OS : Windows 7

Test dilakukan dengan mengoverclock procesor, agar memberikan stres pada memory baru. Kecepatan procesor hanya dilakukan overclock dari FSB 333Mhz ke 400Mhz. Procesor Core 2 Quad 8200 dengan kecepatan default 2.33Ghz akan meningkat menjadi 2.8Ghz.

Ada 2 test yang dilakukan untuk memory, yaitu perubahan latency dan voltage pada speed 1333Mhz.

  • Test 1 kecepatan memory 1333Mhz dengan voltase memory standar
  • Test 2 kecepatan memory 1333Mhz dengan voltas memory ditingkatkan menjadi 1.65V

Dibawah ini hasil test dengan perubahan latency memory saja. Tidak merubah kecepatan procesor dan speed memory. Dan memory baru bekerja baik dengan computer lama Core 2 Quad 8200.

Referensi
Voltage Default
Voltage +0.15
Latency dari CPU ID
Test sisoft
Int Memory Bandwidth MB/s
8012
8232
Float memory Bandwidth MB/s
8023
8276

  1. Test pertama, setting standar dengan latency 9-9-9-24. Setting BIOS tidak perlu dilakukan tweak voltase. Memory Corsair CMX4G3M2A 1600 C9 memang memiliki setting default pada latency tersebut tinggi. Tidak perlu perlakukan khusus bila memory Corsair CMX4G3M2A 1600 C9 , cukup dilakukan setting auto. Sehingga setting default dengan kecepatan 666Mhz yang lebih rendah dari kecepatan maksimum yaitu 800Mhz
  2. Test kedua menjadi test menarik untuk setting dengan latency rendah. Dilakukan perubahan pada latency menjadi 7-7-7-20, membuat kinerja memory bekerja lebih cepat dan responsif. Memory baru yang diperuntukan bagi procesor baru akan bekerja lebih lebih baik pada computer lama seperti procesor procesor Core 2 Quad. Dibandingkan 2 tahun lalu, kebutuhan memory dengan latency rendah seperti 7-7-7-20 memerlukan overvoltage lebih tinggi, mencapai 1.9V. Tetapi memory terbaru malah cukup ditingkatkan voltase sesuai standar maksimum yaitu 1.65V. Atau menambah voltase standar dari 1.5V dengan 0.15V saja untuk memberikan power memory ke 1.65V. Hal ini dapat dilakukan OverVoltage pada BIOS computer.
Kesimpulan dari artikel

Bila anda masih mempertahankan computer lama tetapi membutuhkan upgrade memory lebih besar. Ada baiknya mencoba memory baru DDR3 yang diperuntukan bagi procesor Core i5 atau Core i7. Karena lebih menguntungkan membeli saat ini dengan harga lebih murah. Bila suatu hari ingin membeli computer baru seperti procesor Core i7 dan Core i5. Memory yang ada dapat dipindahkan langsung ke computer baru.

Keuntungan lain adalah harga dan performa yang didapat oleh computer lama anda. Bila 2 tahun lalu harga memory premium dengan kecepatan 1333Mhz sangat mahal. Saat ini harganya turun, separuh dari tahun 2008 lalu dan anda mendapatkan konfigurasi 2GB x 2 module memory

Apakah ada kendala lain bila mengupgrade memory baru bagi computer lama. Sebaiknya langsung mencoba memory dengan computer lama ditempat. Hal ini untuk memastikan memory baru bisa bekerja. Bila ada masalah pada motherboard atau memory yang anda beli, dapat dibantu oleh penjual ditempat.

Apakah memory lama bisa digabung dengan memory baru. Ternyata tidak masalah. Tetapi ada yang perlu diperhatikan seperti dibawah ini :

  1. Kecepatan memory mengambil setting latency paling besar misalnya 9-9-9-24 dan speed memory paling rendah misalnya 1066Mhz. Misalnya memory lama lebih lambat, sebaiknya memilih setting paling lambat atau memanfaatkan setting SPD secara otomatis sesuai diteksi dari kecepatan memory BIOS
  2. Voltase memory sebaiknya mengikuti yang terendah dan hindari overvoltage pada power memory misalnya 1.65V

Bila anda tertarik melakukan upgrade memory yang sedang murah saat ini. Informasi diatas dapat dijadikan referensi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Corsair Indonesia yang memberikan gagasan dimana memory DDR3 terbaru akan lebih menguntungkan digunakan bagi computer lama.

Perakitan Komputer

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:

A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

Persiapan

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:

  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan

Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips

Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

Perakitan

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

2. Memasang Prosessor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket

  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

Jenis Slot

  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak

Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

3. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

4. Memasang Modul Memori

Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM

  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

Jenis DIMM dan RIMM

Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan

  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.

5. Memasang Motherboard pada Casing

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

6. Memasang Power Supply

Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.

  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

8. Memasang Drive

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:

  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard

Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

9. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:

  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

10. Penyelessaian Akhir

  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:

  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

Penanganan Masalah

Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:

  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/

LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.

Blogger Template