IPCop Router Appliance adalah suatu  distribusi Linux yang menyediakan fitur simple-to-manage firewall  appliance berbasis perangkat keras komputer. IPCop juga merupakan suatu  stateful firewall dibuat berdasarkan pada Linux netfilter framework.  Distro ini awalnya dikembangkan oleh tim yang mengembangkan Smoothwall  Linux firewall, perkembangan selanjutnya, proyek IPCop dikembangkan  dengan bebas, dan saat ini sudah terpisah sepenuhnya. IPCop sangat  simple, dan memiliki fitur user-managed untuk mekanisme update  security-nya. Bahkan cenderung mudah dipahami untuk yang para pemula,  dan handal untuk yang sudah berpengalaman.
Logo IPCop
Tampilan  Awal  Web GUI IPCop
1)System: Digunakan untuk konfigurasi system utilitas dan fungsi IPCop
2)Status : Menampilkan  informasi secara rinci status dan fitur yang dijalankan pada IPCop.
3)Network: Digunakan untuk konfigurasi dan pengaturan jaringan.
4)Service: Digunakan untuk mengkonfigurasi device yang ada pada IPCop.
5)Firewall: Untuk konfigurasi firewall pada IPCop.
6)VPN: Untuk konfigurasi Virtual Privat Network pada IPCop.
Fungsi Button :
1)Connect:  Untuk melakukan koneksi ke internet
2)Disconnect:  Untuk memutuskan sambungan ke internet.
3)Refresh: Berfungsi untuk menyegarkan atau memperbaharui informasi dilayar utama.
System Menu
Pada halaman inidirancang untuk membantu dan mengelola IPCop
Submenu ini berfungsi untuk pengembalian ke halaman home.
Updates
Pada submenu ini  memungkinkan untuk melakukan perbaikan atau update IPCop ke versi yang lebih baru.
Pada submenu ini memungkinkan untuk melakukan  pengaturan kembali password admin dan password dial.
Berfungsi untuk melakukan konfigurasi SSH akses IPCop, apakah diaktifkan atau dinonkatifkan
a)SSH  Access : memberikan cekmark pada kotak ini, untuk mengaktifkan SSH  Access dimana port  SSH yang digunakan pada IPCop adalah  port 222 bukan  port 22.
b)Support SSH protocol version 1(required only for old  clients) :   memberikan cekmark pada kotak ini untuk mengaktifkan  dukungan SSH klien versi 1, pilihan ini sangat dianjurkan.
c)Allow  TCP forwarding : memberikan cekmark pada kotak ini untuk membuat  terowongan SSH yang di enkripsi antara IPCop dengan user eksternal.
d)Allow password based authentication  : untuk mengaktifkan user yang mau login ke IPCop menggunakan password root.
e)Allow  public key based authentication : digunakan untuk mengaktifkan dan  menon-aktifkan otentikasi / mengamankan IPCop dengan SSH.
f)Save : untuk menyimpan hasil konfigurasi.
GUI Settings
Berfungsi untuk mengkonfigurasi display pada halaman web IPCop.
Keterangan :
a)Enable  javascript : jika diaktifkan dapat meningkatkan tampilan pada  administrasi halaman web IPCop, karena menggunakan  javascript  ekstensif. Namun beberepa web browser ada yang tidak berfungsi dengan  baik dengan penggunaan javascript ini,
b)Display hostname in window  title : jika diaktifkan pada layar web IPCop akan muncul nama host IPCop  pada halaman web browser di bagian atas.
c)Refresh index.cgi page  whilst connected : jika pilihan ini diaktifkan  akan memaksa IPCop untuk  merefresh halaman web IPCop setiap 30 detik sehingga waktu  koneksi  secara teratur diperbarui.
d)Select the language you wish IPCop to  display in :  pada drop down menu ini  dapat memilih salah satu dari 27  bahasa yang saat ini tersedia untuk halaman web IPCop.
e)Beep when  IPCop connect or disconnects : untuk mengaktifkan / menon-aktifkan bunyi  ketika IPCop terhubung dan putus secara default, IPCop akan  mengeluarkan bunyi beep sekali ketika terhubung dan beep dua kali ketika  terputus. Namun hal ini tidak mempengaruhi bunyi  pada IPCop ketika  startup dan shutdown.
f)Restore defaults : utnuk mengembalikan pengaturan IPCop ke kondisi default.
g)Save : untuk menyimpan hasil konfigurasi.
Backup
Berfungsi untuk melakukan backup terhadap file dan hasil konfigurasi IPCop.
Shutdown
Pada  submenu ini memungkinkan kita untuk melakukan shutdown dan reboot IPCop  dari halaman web IPCop di sisi client. Selain itu juga berfungsi untuk  mengkonfigurasi penjadwalan IPCop untuk shutdown dan reboot.
Dalam  submenu ini berisi semua orang yang telibat dalam proye IPCop in mulai  dari Core Team, developers, documentators, penerjemah, dan  beberapa  proyek lain beserta perusahaan.
Pada halaman ini berguna untuk melihat informasi dan statistic IPCop.
Pada halaman ini berguna untuk melihat daftar informasi secara memyeluruh mengenai status system IPCop.
Keterangan :
a)Services : Menampilkan service yang berjalan .
b)Memori : Menampilkan  penggunaan  memori / swapfile pada IPCop.
c)Disk Usage : Menampilkan besar hard drive space yang digunakan IPCop.
d)Uptime and Users : Menampilkan  output dari perintah uptime dan informasi tentang users currently yang login ke server IPCop.
e)Loaded Modul : Memuat modu yang dimuat dan digunakan oleh kernel.
f)Kernel version : Menampilkan informasi versi kernel IPCop yang digunakan.
Pada halaman ini kita dapat melihat informasi mengenai status jaringan IPCop secara keseluruhan .
Keterangan :
a)Interface : Bagian  ini menampilkan  perangkat jaringan yang terisntal pada IPCop.
b)Current Dinamis Leases : Menampilkan isi dari /var/state/dhcp/file jika dhcpd.leases DHCP diaktifkan.
c)Routing Table Entries : bagian ini menampilkan informasi tabel routing sehingga kita dapat mengetahui semua rute pada IPCop.
d)ARP  Table Entries : bagian ini menampilkan  informasi ARP Table Entries  yaitu bagaimana pertukaran terjadi di interface – interface jaringan,  yang terkoneksi ke sebuah segmen  media Ethernet dalam rangka memetakan   IP address ke address link layer berdasarkan permintaan.
Dalam  submenu ini terdapat empat grafik yaitu CPU Usage, Memeory Usage, Swap  Usage, dan Disk Access. Informasi ini dapat menampilkan penggunaan per  hari, minggu, bulan, dan tahun.
Fungsi  submenu  ini hampir sama dengan system graphs, pada halaman ini  menampilkan informasi grafik dari lalu lintas data yang keluar masuk  melalui IPCop baik yang melalui antar muka interface GREEN maupun  interface RED.
Proxy Graphs
Submenu  ini menampilkan informasi lalu-lintas jaringan melalui layanan proxy di  IPCop, bagian Proxy access graphs memmberikan informasi tanggal dan  waktu dibuatnya grafik, garis analisis, durasi dari analisis, kecepatan  analisis, awal dan akhir tanggal dan waktu grafik, serta domains grafik (  keseluruhan umur waktu grafik). Informasi ini sangat berguna untuk  memonitor apakah proxy berjalan dengan baik atau tidak.
IPcop  menggunakan linux Netfilter atau firewall IPTables untuk menjaga  Stateful Firewall. Ini berfungsi untuk melacak koneksi dari dan ke semua  interface GREEN, BLUE, dan ORANGE IP address jaringan. Selain itu  submenu ini juga menampilkan koneksi IPTables.
Network Menu
Pada menu ini kita dapat melakukan beberapa pengaturan yang berhubungan dengan koneksi jaringan.
Pada submenu dialup ini berlaku jika koneksi internet menggunakan modem analog, perangkat ISDN atau koneksi DSL.
Sebelum  melakukan konfigurasi pada submenu ini kita harus memutus koneksi  internet untuk sementara yaitu dengan cara masuk ke Halaman Home dan  klik button Disconnect untuk memutus koneksi internet, karena kita tidak  dapat melakukan konfigurasi pada submenu ini sebelum memutuskan koneksi  internet. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi pada submenu dialup  ini kita dapat membuat online kembali IPCop dengan cara klik button  Connect pada Halaman Home.
Pada  halaman submenu Upload ini digunakan untuk mendownload dan mengupload  file yang diperlukan untuk mendukung perangkat modem yang kan terhubung  dengan IPCop.
a)Upload Speedtouch USB Firmware : Digunakan untuk  mendownload dan mengupload file mgmt.o ke IPCop. Jika file ini belum di  upload ke IPCop maka USB ADSL tidak dapat digunakan.
b)Upload File  Synch.bin ADSL ECI : Digunakan untuk mendownload dan mengupload file  sync.bin ke IPCop. Setelah mengupload file ini modem ADSL ECI dapat  digunakan dengan IPCop.
c)Upload Fritz! DSL Driver : Digunakan untuk  mendownload dan mengupload file fcdsl.o ke IPCop. Tidak jauh berbeda  dengan yang kedu fungsi diatas yaitu setelah berhasil mengupload file  ini modem Fritz! DSL dapat digunakan dengan IPCop.
Submenu  ini berfungsi jika modem yang digunakan adalah modem analog, secara  default IPCop mengkonfigurasi submenu ini seperti sebagian besar  konfigurasi modem analog.
Submenu ini diperlukan jika di jaringan internal memiliki server sehingga diperlukan beberapa alias untuk antar muka RED.
IPCop  dapat memberikan layanan yang berguna di jaringan yaitu dengan  menggunakan fungsi-fungsi yang ada pada submenu sevice, antara lain  proxy, DHCP Server, Edit Host, Dynamic DNS Management, Time Server,  Intrusion Detection System.
Proxy  diperlukan untuk membantu mempercepat akses website. Yaitu suatu  halaman website yang pernah dikunjungi oleh user akan disimpan dalam  proxy ini, jadi jika da user lain  yang akan merequest halaman yang sama  atau yang pernah dikunjungi oleh user lain tidak perlu merequest lagi  dari server aslinya cukup mrequest dari proxy ini.
a)Web Proxy : pada bagian ini digunakan untuk mengaktifkan proxy dan melakukan beberapa konfigurasi yang dperlukan.
-Enabled on Green : jika memberikan checkmark pada bagian ini berarti mengaktifkan proxy server.
-Transparent  on Green : Jika memberikan checkmark pada halaman ini proxy IPCop kan  memaksa client untuk menggunakan proxy jadi kita tidak perlu melakukan  konfigurasi pada web browser client.
-Log Enabled : berfungsi untuk mengaktifkan log sehingga IPCop  dapat mencatat report dari proxy.
b)Cache  management : digunakan untuk memanajemen ruang hardisk yang digunakan  untuk caching halaman web. Selain itu juga dapat dilakukan pengaturan  terhadap ukuran objek terkecil ( Min object size (KB) ) yang nilai  defaultnya 0 dan juga objek terbesar ( Max object size (KB) ) yang nilai  defaultnya adalah 4096KB.
c)Transfer limits :  digunakan untuk  mengontrol user terhadap pengaksesan web yaitu dengan melakukan  pembatasan ukuran maksimum data yang dapat diterima dan dikirim.  Sehingga dapat mencegah user men- down load file yang besar yang dapat  memperlambat koneksi internet.
d)Save : untuk menyimpan hasil konfigurasi.
DHCP Server
Dengan  adanya DHCP Server ini IPCop dapat menyewakan alamat IP Address kepada  client. Sehingga tidak perlu memberikan IP Address ke client  satu-persatu karena client akan mendapatkan IP otomatis dari IPCop, DHCP  Server sangat membantu administrator jaringan untuk jaringan  yang  besar.
a)Enabled : untuk mengaktifkan DHCP server pada interface ini.
b)IP Address/Netmask : merupakan alamat IP address  dan netmask interface ini ( untuk konfigurasi ini adalah interface Green ).
c)Start address : digunakan untuk pengaturan alamat ip address terendah/awal yang disewakan ke client oleh DHCP server.
d)End Address : untuk menentukan alamat ip address tertinggi/terakhir yang disewakan ke client oleh DHCP server.
e)Default  lease time (mins) : digunakan untuk menentukan interval waktu penyewaan  alamat IP dari DHCP server, dan ini merupakan pilihan optional kita  dapat membiarkannya dalam kondisi default kecuali jika kita ingin  mengkonfigurasi secara manul.
f)Max lease time (mins) : hampir sama  dengan default lease time namun ini untuk menentukan interval waktu  maksimu penyewaan alamat IP dari DHCP server.
g)Primary DNS : digunakan untuk menentukan primary dns.
h)Secondary  DNS : digunakan untuk menentukan secondary dns pada IPCop, ini  merupakan optional kita dapat mengabaikannya dengan aman jika tidak  diperlukan.
Additional DHCP Options digunakan jika kita memasukan parameter khusus dan didistribusikan ke jaringan melalui DHCP server.
a)Option name: untuk menentukan parameter  DHCP
b)Option  Value: masukkan nilai yang sesuai dengan parameter option name, kita  dapat melihat informasi jenis nilai yang dapat dimasukkan apakah itu  string, interger dan lain – lain dengan mengklik tombol list options.
c)Enabled: untuk mengaktifkan fungsi dari additional DHCP option ini.
d)Option  scope: untuk menentukan di jaringan mana fungsi additional DHCP option  ini diterapkan apkah pada jaringan yang melalui interface green atau  melalui interface blue, kita dapat membiarkan dalam kondisi default  unruk diterapkan secara global.
e)Add : untuk menambahkan fungsi additional DHCP option ini.
f)List  options: untuk melihat nilai apa saja yang dapat dimasukan pada option  value yang sesuai dengan parameter pada option name.
Current  fixed leases ini berfungsi untuk memberikan alamat IP yang tetap/sama  kepada client, jadi DHCP server memberikan alamat IP kepada client  didasarkan pada Mac Address client. Berbeda jika kita menggunakan DHCP  server yang default maka client akan mendapatkan alamat IP yang berubah –  ubah dari DHCp server.
a)Enabled: berfungsi untuk mengaktifkan fungsi Current fixed list ini.
b)MAC Address: untuk memasukkan MAC address client yang akan diberikan alamat IP tetap dari DHCP server.
c)IP Address: untuk memasukkan alamat IP yang akan diberikan kepada client.
d)Remark: untuk memberikan tanda pengenal kepada client.
e)Hostname or FQDN : untuk memasukkan nama hostname client.
f)Router IP Address : untuk memasukkan alamat IP router yang digunakan.
g)Dns server: untuk memasukkan alamat IP Dns server.
h)Add: untuk menambahkan fungsi ini pada IPCop.
Source : http://prasnet192.blogspot.com/2010/04/coba.html
Source : http://prasnet192.blogspot.com/2010/04/coba.html
















































Tidak ada komentar:
Posting Komentar